Pengadilan Arbitrase Olahraga akhirnya memberikan kabar terkini tentang status penangguhan bermain bagi Paul Pogba. Lembaga yudikatif di bidang olahraga ini mengatakan kalau sanksi penangguhan akibat doping yang dikenakan padanya telah dikurangi. Kini, sang pemain hanya perlu absen bermain selama 18 bulan dari yang awalnya 4 tahun. Dengan adanya keputusan ini, besar kemungkinan kalau pemain tengah asal Juventus ini berpeluang untuk kembali bermain di bulan Maret yang akan datang.
Sanksi Penangguhan Bermain untuk Paul Pogba
Mantan pemain Man United ini awalnya dikenakan sanksi larangan bermain di bulan September 2023 yang lalu. Sanksi ini dijatuhkan kepadanya setelah terbukti positif menggunakan testosteron non-endogen. Tribunal Anti Doping Nasional Italia pun kemudian menjatuhkan sanksi larangan bertanding kepadanya selama 4 tahun penuh.
Seandainya keputusan ini terus berlaku tanpa ada perubahan, pemain Juventus ini harus menanti hingga September 2027 untuk bisa kembali mencicipi serunya bermain di tengah lapangan sepakbola. Namun, pada akhirnya, ia mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga atau CAS. Dalam banding yang dilakukannya, ia berargumen bahwa hasil positif yang didapatkan darinya merupakan dampak dari suplemen yang ia konsumsi atas arah dari seorang dokter.
Keputusan untuk Paul Pogba
Di awal minggu ini, kabarnya CAS pada akhirnya telah mengambil keputusan mereka tentang pemain ini. Terakhir, mereka memutuskan untuk memotong durasi sanksi tersebut secara signifikan. Dari yang awalnya harus absen bermain selama 4 tahun atau 48 bulan, kini sang pemain tengah hanya perlu menjalani sanksi larangan bermain selama kurang lebih 1,5 tahun atau 18 bulan. Untungnya, sebagian besar dari periode sanksi ini telah ia jalani. Tak hanya sekadar memberikan keputusan yang menguntungkan dirinya, namun pihak Pengadilan juga telah mengonfirmasi kabar yang beredar ini dengan penjelasan mendalam dari pihak mereka.
Menurut informasi yang berkembang, suplemen yang diklaim Paul Pogba membuatnya mendapatkan hasil positif hanya memiliki dampak signifikan jika dikonsumsi oleh atlet wanita. Namun, pihak Pengadilan Arbitrase Olahraga beralasan bahwa sang pemain tengah ini seharusnya lebih memberikan banyak perhatian akan segala sesuatu yang ia konsumsi. Pertimbangan inilah yang kemudian membuat mereka tetap menjatuhkan sanksi larangan bertanding baginya, walau porsi yang dikenakan jauh lebih kecil dari yang diberikan oleh pengadilan tingkat pertama.
Bukannya Tanpa Salah
Menurut sumber kami dari situs daftar M88, dalam penjelasannya, pihak pengadilan berujar bahwa Pengadilan Arbitrase Olahraga mendasarkan keputusan mereka pada fakta dan argumen legal yang menyebutkan kalau konsumsi Paul Pogba atas DHEA, substansi yang membuat hasil positif dari pengujian, bukanlah sesuatu yang dilakukan dengan segaja dan merupakan hasil dari kesalahan konsumsi suplemen yang diresepkan kepadanya oleh seorang tenaga medis di Florida.
CAS kemudian mengatakan kalau Paul Pogba telah menjamin bahwa sang tenaga medis tersebut, yang mengklaim telah menangani beberapa atlet papan atas asal Amerika Serikat dan internasional, memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup dan akan mempertimbangkan kewajiban antidoping yang diemban oleh sang pemain sesuai dengan ketentuan Kode Anti Doping Dunia.
Atas sanksi yang diberikan kepadanya, Paul Pogba berharap untuk bisa mendapatkan sanksi hanya selama 12 bulan bertanding seraya mengakui bahwa memang ada kesalahan yang berasa dari pihaknya (ia tidak mengaku bersalah penuh atau bersikap abai dalam panel CAS). NADO Italia kemudia berargumen bahwa tindakan sembrono yang dilakukan pemain ini merupakan aksi yang serius dan wajar jika dikenakan larangan bermain selama 4 tahun.
Kasus Paul Pogba ditangani oleh beberapa ahli. Banyak bukti yang diberikan oleh Paul Pogba tidak bertentangan dengan fakta yang ada. Panel CAS kemudian menetapkan bahwa meskipun Paul Pogba bukannya tnapa salah, dan bahwa sebagai seorang pemain sepakbola profesional, ia seharusnya bisa lebih waspada dalam berbagai situasi.
Tak hanya mengurangi periode sanksi larangan bermain yang harus ia jalani, pihak CAS juga memutuskan untuk menghapus denda uang sebesar 5.000 Euro yang sebelumnya wajib dibayarkan oleh sang pemain. Meski demikian, para pihak yang terlibat dalam kasus ini masih diberikan kesempatan untuk melakukan banding atas keputusan ini. Banding dapat diajukan kepada Tribunal Federal Swiss atas beberapa pertimbangan tertentu dalam 30 hari ke depan.
Sementara itu, bahkan sebelum keputusan yang disampaikan oleh CAS, Paul Pogba menyampaikan pandangannya sendniri tentang akhir dari sanksi selama 13 bulan yang harus ia tanggung. Ia juga dikabarkan siap untuk mulai berlatih lagi di bulan Januari yang akan datang sebelum benar-benar kembali menginjak rumput hijau berselang 2 bulan berikutnya.
Kontrak pemain berusia 31 tahun ini bersama Juventus dikabarkan tidak otomatis berakhir di awal pelarangan bertandingnya. Ia juga masih terikat kontrak hingga tahun 2026 yang akan datang. Namun kini kabarnya kedua belah pihak sudah sepakat untuk segera mengakhiri kerjasama di antara keduanya.