Ketika Cristiano Ronaldo kembali ke markas Old Trafford, banyak pihak beranggapan bahwa hal ini akan menjadi kabar baik bagi MU. Namun, pada kenyataannya, fenomena ini justru menambah panjang daftar tantangan Manchester United yang harus dihadapi sang pelatih. Hal ini bisa dilihat dari belum optimalnya hasil laga yang dijalani Sang Setan Merah. Terakhir, klub asal kota Manchester tersebut bahkan harus pasrah ketika ditekuk oleh Leicester City.
Solskjaer dan Tantangan Manchester United
Ketika Ole Gunnar Solskjaer mengambil alih tampuk kepelatihan di Manchester United, ia sempat berujar satu hal. Baginya, mustahil melihat Manchester United bekerja dengan begitu keras di perhelatan liga. Namun, seperti yang diberitakan di M88 link, kekalahan telak 2-4 dari Leicester City memperjelas masalah serius yang dihadapi oleh Setan Merah. Kekalahan ini juga semakin menjadikan kritik ke arah sang pelatih semakin deras.
Peristiwa ini menegaskan bahwa penting bagi United untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa mereka. Tantangan Manchester United dalam menguasai dan mengelola bola juga harus menjadi perhatian utama dalam evaluasi ini. Walau perlu diperhatikan bahwa sebenarnya, jika dibandingkan dengan dua pelatih sebelumnya, Jose Mourinho dan Louis van Gaal, Manchester United telah mengalami perkembangan yang cukup baik.
Upaya Menjawab Tantangan Manchester United
Melakukan tekanan ke pertahanan lawan merupakan salah satu kunci utama permainan Manchester United pada musim lalu. Hal ini sukses membantu United dalam membangun serangan-serangan mereka. Terlebih kehadiran Edinson Cavani mampu mempertajam serangan para pemain berkat kemampuannya dalam membangun kerjasama dan mental bertarung di antara para pemain.
Dalam hal ini, Solskjaer bisa dikatakan memahami satu hal penting. JIka mereka ingin berupaya membangun sereangan ke pihak lawan, maka pemain penyerang adalah sosok terpenting di tengah lapangan. Pemain penyerang diperlukan sebagai katalis serangan dan seluruh pemain akan mengikuti pola tersebut. JIka sang pemain penyerang tersebut gagal dalam membangun serangan dan tekanan kepada pihak lawan, maka tidak mungkin bagi seluruh tim untuk bermain seperti yang diharapkan. Justru, seluruh pemain akan cepat atau lambat mengalami serangan balik dari tim lawan yang sering kali justru akan berbuah masalah dan bahkan kekalahan.
Jika kita memperhatikan data statistiik permainan United sedari awal musim ini, bisa dilihat dengan jelas penurunan kemampuan tim jika dibandingkan dengan musim lalu. Pada musim 2020/21, pihak Manchester United mampu mencapai total serangan ke pihak lawan mencapai 132.7 kali per 90 menit. Sementara pada musim ini, angka tersebut turun drastis ke angka 117.3 per 90 menit.
Kehadiran Cristiano Ronaldo
Banyak pihak kemudian mempertanyakan alasan di balik terjadinya tantangan Manchester United tersebut. Di tengah banyaknya hal yang mungkin menyebabkan hal ini, kehadiran Cristiano Ronaldo ke markas Old Trafford tidak bisa diabaikan begitu saja.
Sang pemain berusia 36 tahun tersebut akhirnya memutuskan kembali ke klukb dan tak diragukan lagi, berhasil mencetak gol-gol penting bagi perjalanan klub tersebut. Meski kehadirannya di tengah Manchester United tidak bisa diragukan lagi siap membawa Manchester United ke tingkat yang lebih jauh, namun kita juga harus menyadari sepenuhnya bahwa ada dampak negatif dari kehadiran sang pemain mega bintang tersebut.
Hal ini bisa dilihat setidaknya dari statistik serangan Ronaldo pada musim lalu ketika ia masih berlaga bersama Juventus. Sepanjang musim 2020/21, Ronaldo hanya berhasil mencatatkan 6.75 kali tekanan untuk setiap 90 menit kala bersama Juventus. Sementara itu, Cavani yang menjadi ujung tombak permainan United pada pekan lalu, mencapai setidaknya 2 kali lipat di angka 13.7 tekanan per 90 menit yang dijalaninya.
Bahkan ketika Cavani kini lebih banyak ditugaskan sebagai pemain pengganti di United, ia masih berhasil mencatatkan 8.18 tekanan per 90 menit. Hal ini jauh jika dibandingkan Ronaldo yang hanya berhasil mencatatkan 2.65 tekanan. Jika melihat pada data ini, maka benar ada tantangan Manchester United yang cukup serius.
Ronaldo bisa jadi mencetak banyak gol bagi United. Namun, keengganannya dalam membangun serangan ke linli pertahanan lawan adalah masalah besar bagi United. Hal ini perlu diperhatikan karena dalam laga modern seperti sekarang, kemampuan membangun serangan saat tidak mengendalikan bola sama pentingnya ketika masih menguasai bola. Para pemain dituntut untuk bekerja keras karena kecepatan dan tingkat kompetisi laga sekelas Liga Primer Inggris jauh melebihi kompetisi lain. Jika hal ini gagal tercapai, sangat mudah bagi sebuah tim untuk kalah.