Presiden Barcelona baru-baru ini mengakui bahwa hengkangnya salah satu pemain legendaris mereka, Lionel Messi, adalah pukulan terburuk bagi perjalanan klub tersebut. Seperti yang diketahui, Messi akhirnya memutuskan untuk tidak lagi membela Barcelona. Hal ini terbilang cukup tragis setelah sang pemain menghabiskan puluhan tahun bersama Barca. Akhirnya, pemain berkebangsaan Argentina tersebut memutuskan bergabung bersama Paris Saint-Germain pada bulan Agustus lalu. Kondisi keuangan Barcelona yang tengah diterpa badai diduga menjadi salah satu pendorong utama di balik keputusan sang pemain mega bintang tersebut.
Penyesalan Presiden Barcelona
Presiden Barcelona, Joan Laporta, mengakui pada hari Jumat baru-baru ini, bahwa ia sebenarnya berharap Lionel Messi akan mengubah pendiriannya. Ia berharap sang pemain asal Argentina tersebut akan urung memutuskan untuk hengkang dari klub dan bahkan menawarkan untuk bisa bermain tanpa dibayar sama sekalipun.
Namun, sayangnya, hal tersebut tidak pernah terjadi. Messi kemudian dikabarkan lebih memilih untuk bergabung dengan Paris Saint-Germain pada bulan Agustus lalu. Hal ini dilakukannya setelah pihak Barca kabarnya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak sang pemain tersebut. Kemungkinan besar kebijakan Financial Fair Play yang berlaku atas tim-tim partisipan La Liga menjadi alasan di balik peristiwa ini.
Kondisi yang Tidak Terhindarkan
Informasi yang berhasil kami himpun dari link M88 menyebutkan bahwa ada kalanya kedua pihak telah melakukan negosiasi, namun gagal mencapai kesepakatan. Kekecewaan dari kedua belah pihak pun tidak bisa terhindarkan.
Lebih lanjut, sang presiden klub asal tanah Spanyol tersebut berujar bahwa Messi sebenarnya tetap ingin bertahan. Namun sang pemain juga berada di bawah tekanan akibat adanya penawaran yang diperolehnya dari pihak lain. Ia juga mengakui bahwa jika skenario Messi bertahan di Barcelona tidak berjalan, maka satu-satunya opsi yang akan terjadi adalah kepindahan sang pemain ke PSG.
Laporta juga berujar bahwa sebenarnya ia berharap Messi untuk berbalik arah. Ia berharap sang pemain menawarkan diri untuk bermain secara gratis. Terkait hal ini, ia mengakui bahwa ia mengidamkan hal ini untuk terjadi dan akan berjuang sepenuhnya untuk mencapai hal tersebut. Namun, baginya mustahil untuk meminta pengorbanan sebesar ini dari sosok sebesar Lionel Messi.
Presiden Barcelona: Kondisi Keuangan Menjadi Penyebab
Laporta kemudian menegaskan bahwa kondisi krisis keuangan yang dialami klub menjadi alasan utama di balik penyesalannya tersebut. Hal ini memaksa pihak manajemen tidak bisa mempertahankan sang pemain asal Argentina tersebut di Barca.
Kondisi keuangan Barca memang tengah mengalami masalah serius. Beberapa pihak menyebutkan Barcelona mengalami kerkugian sekitar 481 juta Euro pada musim lalu. Nilai ini setara dengan 556 juta dolar Amerika Serikat. Tak hanya itu, pihak klub juga dikabarkan memiliki utang sebesar 1.35 miliar Euro.
Terkait hal ini, Laporta berujar bahwa pihak tim telah mencapai kesimpulan mereka akan hal ini. Salah satunya adalah kehadiran Lionel Messi justru akan menempatkan pihak Barca dalam risiko besar. Walau demikian, Laporta sendiri kabarnya sempat mengusulkan pihak Barcelona untuk tetap mempertahankan Lionel Messi. Opsi menggunakan dana investasi dari CVC Capital Partners pun sempat dipertimbangkan, meski akhirnya urung digunakan.
Terakhir, pihak La Liga kabarnya mengonfirmasi kepada pihak Barca pada bulan Agustus lalu bahwa mereka bisa saja mempertahankan Messi. Hal ini dapat dicapai jika mereka mencapai kesepakatan yang mencakup penjualan 10% dari bisnis komersial klub. Persentase ini mencakup hak penayangan di televisi setidaknya untuk 50 tahun mendatang. Aksi ini diperkirakan akan bisa setara dengan 2.7 miliar Euro sesuai dengan kebijakan FInancial Fair Play yang berlaku.
Meski demikian, pihak Barcelona dikabarkan menolak penawaran ini. Bagi mereka, pihak klub tidak membutuhkan tambahan utang di tengah kondisi mereka saat ini. Ia paham betul kondisi kesulitan keuangan yang dialami klub-klub La Liga. Oleh karena itu, ia sendiri sebenarnya berharap pihak La Liga dapat memberikan keringanan untuk membantu para klub tersebut.