Pelatih Spurs, Nuno Espirito Santo, dikabarkan menghentikan wawancara secara tiba-tiba dengan pihak televisi. Hal ini setelah sang pelatih mendapatkan kritik tajam dari salahs atu pendengar yang diduga penggemar Tottenham Hotspurs. Adapun kritik yang dimaksud terkait dengan insiden Tottenham Hotspurs kalah dari Arsenal dalam laga keduanya yang terjadi baru-baru ini.
Berhenti Usai Dikritik Tajam terkait Tottenham Hotspurs Kalah
Pelatih Tottenham Hotspurs, Nuno Espirito Santo, baru-baru ini kembali membuat berita. Sang pelatih dikabarkan memutuskan tidak hadir dalam wawancara yang dilakukan bersama salah satu media olahraga setempat. Peristiwa ini terjadi setelah sang pelatih dikabarkan mengalami ‘pelecehan’ oleh salah satu oknum penggemar Tottenham Hotspurs. Kabar yang beredar menyatakan pelecehan tersebut terkait dengan insiden kekalahan timnya dari sang lawan, Arsenal.
Dalam peristiwa tersebut, sebagaimana yang diberitakan di link alternatif M88, Spurs terpaksa harus melangkah turun di klasemen sementara Liga Primer Inggris. Hal ini dipastikan setelah sang lawan asal London Utara tersebut berhasil mencetak 3 gol mereka, meninggalkan sang lawan dengan hanya 1 gol. Adapun ketiga gol dari Arsenal dicetak oleh Pierre-Emerick Aubameyang, Bukayo Saka, dan Emile Smith-Rowe.
Tugas Besar setelah Tottenham Hotspurs Kalah
Laga tersebut menunjukkan banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pihak Spurs. Peristiwa Tottenham Hotspurs kalah dari Arsenal menunjukkan bahwa tim asuhan Nuno belum memiliki kreativitas maupun dorongan yang cukup untuk menggerakkan para pemain. Akibatnya, para pemain tampak begitu gugup dan kurang siap menghadapi lawan pada skala sebesar Arsenal. Tak hanya itu, peristiwa seperti ini juga memberikan dampak besar bagi para pemain dalam hal robohnya kepercayaan diri mereka.
Kekurangan seperti ini sebenarnya tergolong wajar terjadi di tengah klub-klub sepakbola. Hanya saja, tidak sedikit penggemar yang tidak menerima keadaan ini. Akibatnya, beberapa dari pihak mereka menyalurkan kemarahan ini terhadap sang pelatih berkebangsaan Portugis tersebut.
Seperti yang diberitakan oleh beberapa sumber, Nuno awalnya direncanakan menjalani wawancaranya dengan pihak media setempat. Namun selang beberapa saat kemudian, sang pelatih tampak bergegas kembali ke ruang ganti. Hal ini terjadi setelah sang pelatih ditengarai menajdi korban dari pelecehan verbal yang dilakukan oleh oknum penggemar. Oknum tersebut sengaja menunggu hingga sang pelatih berjalan ke luar ruang ganti untuk melancarkan serangannya.
Kronologi Peristiwa
Peristiwa ini menjadi pukulan terbaru bagi sang pelatih. Sebagaimana kebiasaan yang jamak berlaku, pelatih kepala diwajibkan untuk melakukan wawancara pasca laga kepada pihak media. Biasanya hal ini berjalan 20 hingga 45 menit setelah peluit akhir tanda laga usai berbunyi. Namun, di tengah kondisi seperti ini, sang pelatih maupun pihak klub diberikan izin untuk tidak menjalani sesi wawancara tersebut.
Namun, Nuno sekali lagi membuktikan keprofesionalannya sebagai pelatih. Ia kemudian memutuskan kembali untuk menunaikan kewajiban itu segera setelah semua penggemar dipastikan pulang. Ia sendiri juga mengakui bahwa performa timnay sedang tidak baik.
Dalam pernyataannya, sang pelatih menegaskan bahwa permainan mereka tidak baik. Rencana bermain mereka tidak baik. Keputusannya tidak baik. Hari tersebut secara umum tidak menguntungkan bagi mereka. Banyak hal berjalan tidak seperti yang diharapkan, mulai dari keputusan yang dilakukannya. Rencana permainan yang telah dirancang juga tidak berjalan dengan baik.
Ia pun menegaskan bahwa jika rencana laga tidak berjalan sebaik yang diharapkan, hal ini hanya terjadi karena ia sebagai sang pelatih tidak membuat keputusan yang tepat. Ia pun secara gamblang mengakui bahwa tugasnya sebagai pelatih buakn menunjuk pihak pemain yang dianggap paling bertanggung jawab atas hasil tersebut. Kini, ia harus berfokus pada meningkatkan permainan mereka untuk laga-laga mendatang.